Pengabdian Masyarakat, Dosen Unsil Ajak Santri Mengenal Teknologi

 


    Minggu (16/102022) civitas akademika Pendidikan Fisika Universitas Siliwangi melaksanakan Pengabdian Kepada Masyarakat Skema Kemasyarakatan (PbM-KT) di Pondok Pesantren Al-Mu’aawanah, Rajadesa, Kabupaten Ciamis. Pengabdian yang dilakukan oleh Rifa’atul Maulidah, M.PFis., Dr. Rahmat Rizal, M.Pd., dan Dwi Sulistyaningsih, M.Pd., serta tiga orang mahasiswa Mohammad Rizky Somantri, Yosep Sunandar, dan Pipit Pitriya mengambil tema Pelatihan Perancangan Contactless Thermometer berbasis Arduino. Di masa New Normal akibat pandemi COVID-19 kesiagaan masyarakat terhadap bahaya penyebaran Covid-19 dan virus lainnya harus tetap dipertahankan. Pondok pesantren dan sekolah termasuk di dalam kategori area umum dan publik dimana masyarakatnya berkumpul dan saling berinteraksi hampir 24 jam per harinya. Lingkungan tersebut memiliki risiko yang cukup tinggi terhadap penyebaran virus dan penyakit. Menganalisis situasi tersebut masih diperlukannya pengawasan ketat terhadap pencegahan penularan virus dan penyakit, kemudian adanya potensi mitra untuk meningkatkan keterampilan dan kreativitasnya dalam mengenal teknologi, maka tim pelaksana bermaksud untuk memberikan pelatihan kepada masyarakat mitra tentang perancangan Teknologi Tepat Guna (TTG) berbasis Arduino serta pemanfaatannya di lingkungan pesantren dan sekolah.

    Pondok pesantren Al Mu’aawanah Cinangka, di Kecamatan Raja Desa, Kabupaten Ciamis menerapkan sistem pendidikan yang meliputi kurikulum Dikdas, kurikulum kepesantrenan, dan pengembangan bakat terintegrasi STIFIn (Sensing, Thinking, Intuiting, Feeling, Insting) Personalyty. Hal yang menjadi ciri khas dari pendidikan yang disajikan di sekolah SMA Terpadu Al Mu’aawanah adalah adanya mata pelajaran PKWU (Prakarya dan Kewirausahaan). Capaian dari mata pelajaran PKWU yakni memproduksi dan mencipta santri dan siswa yang lebih kreatif, inovatif, serta memiliki nilai sensibilitas terhadap kemajuan jaman, sehingga dapat menghapus anggapan bahwa santri tidak melek teknologi. Maka produk alat berupa Contactless Thermometer berbasis Arduino dari hasil pelatihan dapat dimanfaatkan secara langsung oleh mitra sebagai alat pencegahan penularan virus dan penyakit di lingkungan pondok pesantren dan sekolah.

    Kegiatan pelatihan dibagi menjadi dua sesi, yakni pemaparan materi dan demostrasi alat. Pada sesi pertama, tim melakukan pemaparan materi mengenai komponen-komponen dan rangkaian alat yang terdapat dalam perancangan Contactless Thermometer berbasis Arduino. Pengenalan komponen-komponen elektronika dan merakit alat elektronika tersebut diharapkan dapat mengenalkan lebih banyak hal tentang teknologi pada santri di jenjang SMA yang mengenyam pendidikan di pondok pesantren. Selanjutnya tim melakukan demostrasi alat dengan memperlihatkan rangkaian dari setiap komponen, dan mempraktikkan pemanfaatan alat elektronika sederhana yaitu alat untuk mengukur suhu tubuh yang dapat berfungsi secara otomatis. Alat tersebut nantinya dapat digunakan secara rutin dan berkala untuk mengukur suhu tubuh seluruh civitas akademika Pondok Pesantren Al Mu’aawanah Kabupaten Ciamis dan meminimalisir penyebaran virus serta penyakit.

    Selaku ketua tim pengabdian, Ibu Rifa’atul Maulidah, M.PFis berharap kegiatan ini dapat bermanfaat bagi warga sekolah. Harapannya agar mereka ini dapat tetap mengaji ilmu agama, bersekolah formal, dan melek teknologi. Kemampuan penguasaan teknologi pada santri seharusnya tidak sebatas dalam menggunakan gadget saja, melainkan pemahaman mereka pada suatu teknologi berbasis digital yang lebih luas.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

OMBUS PENDIDIKAN FISIKA 2022 KEMBALI LURING

PUNCAK SEMARAK FISIKA SPEKTRUM 2022